MUSIK
KLASIK BARAT
Perkembangan musik barat sudah
berabad - abad lamanya. Mulai zaman Yunani kuno,misalnya dianggap sebagai
pangkal perkembangan musik hingga sekarang. Tentu saja sistem yang sekarang
sudah tidak lagi sama dengan sistem yunani dulu. Perkembangan sejarah musik dengan
sendirinya telah menghasilkan komponis-komponis dengan kreasi-kreasi yang dalam
dunia internasional diakui bermutu tinggi.
Mozart (1756-1791) |
Yang disebut musik klasik barat
yaitu kreasi musik yang menghias sejarah musik diantonis dibarat mulai abad
ke-18. Yang termasuk musik klasik barat sesungguhnya adalah komposisi-komposisi
Haydn, Mozart (http://id.wikipedia.org/wiki/Wolfgang_Amadeus_Mozart) dan Beethoven, juga komponis Johaan Sebastian Bach, khususnya
dalam kreasi-kreasinyayang terakhir dianggap termasuk dalam komponis klasik. Musik
sebelum zaman itu, untuk kebanyakan dari kita nikmani.
Kata “klasik” kemudian dipergunakan pula terhadap semua jenis yang dianggap sebagai contoh yang baik dan yang bermutu tinggi dari suatu jenis gaya tertentu..
Kata “klasik” kemudian dipergunakan pula terhadap semua jenis yang dianggap sebagai contoh yang baik dan yang bermutu tinggi dari suatu jenis gaya tertentu..
Didalam perkembangan, sesudah
zaman klasik itu, kita kemudian menginjak abad ke-19 yang disebut zaman
“Romantik” yang berlangsung kira-kira 50 tahun lamanya. Kira-kira tahun
1800-1850. Pribadi komponis mulai berbicara didalam segala bentuk vocal maupun
intrumental.
Komponis-komponis ternama yang
pantas kita ketahui sebagai salah satu Romantikus adalah Beethoven -yang
seperti tadipun sudah disebut pula seorang komponis klasik. Komponis romantis
kedua adalah Schubert yang termasyur karena menjadi pencipta bentuk pernyataan
vokal artistik, yaitu bentuk “song” atau “lied”.
Dan tidak diabakan juga komponis
romantik ternama yaitu : Chopin dan Liszt. Kedua-duanya komponis khusus untuk
piano. Kemudian seorang komponis biola yang termasyur: Paganini. Ia sendiri
seorang virtuos. Permainan biolanya begitu mempesona, sehingga pada waktu itu
orang menganggap Paganini bersekongkol dengan syetan. Anggapan seperti itu
sangat karakteristik untuk zaman romantik pada zaman itu.
Komponis romantik lainnya yang
tekenal lainnya adalah Berlioz, yang terkenal apa yang disebut “ musik
panorama”. Yaitu musik yang menceritakan yang di ilhami oleh soal-soal tang
tidak termasuk dalam musik itu sendiri. Musik yang mencoba
“menggambarkan”sesuatu. Disini penggunaan warna alat-alat musik yang dimainkan,
lebih di beri tekanan.
Dalam karya-karya seperti ini,
komponis Wagner terkenal sekali. Dia menjadi terkenal oleh karena “Drama
musik-nya” yaitu sesuatu bentuk opera, dimana semua unsur-unsur diperlakukan
sama. Baik teks, musik, dekor, akting, maupun plot cerita dan sebagainya.
Wagner sangat terkenal dengan salah satu drama musiknya “Ring des Nibelugen”.
Keaadaan seperti itu komponis
mencari kekuatannya juga didalam berbagai hal diluar musiknya itu sendiri, dengan
sendirinya memancing suatu reaksi. Ialah timbul “musik absolut”, musik mutlak.
Musik absolut hanya mempergunakan unsur-unsur musikal saja untuk menyatukan
konsepsi musikalnya. Tidak terpengaruh kesustraan atau mengambil ilham dari
unsur-unsur yang bukan musik. Contoh : terkenal dari komponis jenis musik aini
adalah “Brahms”, dengan simponi-simponinya.
Kemudian timbul aliran
impresionisme dengan tokoh komponisnya yang sangat menonjol yaitu: Debussy.
Musiknya biasanya sukar di ikuti melodinya, karena disini tekanan lebih
diberikan kepada harmoninya.
Setelah itu permulaan abad ke-20 menghasilkan komponis-komponis yang radikal sekali didalam musik absolut ini. Seperti Milhaud dan Schonberg, yang digolongkan kedalam aliran “ekspresionisme” ( dari ekspresi = pernyataan ). Aliran ini memberi aksen yang kuat pada pernyataan musikal pribadi komponis sendiri-sendiri. Mendengarkan musik demikian, kalau belum biasa, hati biasa menjadi gelisah. Komponis yang membuat sebuah orkestrasi dengan cara mempergunakan macam-macam nada dasar untuk tiap-tiap alat musiknya, disebut komponis yang beraliran “Politonalitas”. ( Poli = banyak, Tune =nada . ) kira kira sama dengan menggunakan nada dasar tertentu.
Setelah itu permulaan abad ke-20 menghasilkan komponis-komponis yang radikal sekali didalam musik absolut ini. Seperti Milhaud dan Schonberg, yang digolongkan kedalam aliran “ekspresionisme” ( dari ekspresi = pernyataan ). Aliran ini memberi aksen yang kuat pada pernyataan musikal pribadi komponis sendiri-sendiri. Mendengarkan musik demikian, kalau belum biasa, hati biasa menjadi gelisah. Komponis yang membuat sebuah orkestrasi dengan cara mempergunakan macam-macam nada dasar untuk tiap-tiap alat musiknya, disebut komponis yang beraliran “Politonalitas”. ( Poli = banyak, Tune =nada . ) kira kira sama dengan menggunakan nada dasar tertentu.
Didalam politonalitas dengan
sendirinya dipergunakan beberapa nada dasar sekaligus. Pendengar musik demikian
terpaksa mempertajam pendengarnya agar dapat menangkap keindahan musiknya. Kita
masih perlu membiasakan diri, kalau sudah bisa , pendengar mungkin lambat laun
dapat juga menangkap adanya kewajaran didalamnya,menangkap sesuatu yang logis.
Komponis-komponis absolut yang
radikal itu tersebut diantaranya ada pula yang ingin menambah ekspresi musiknya
malah dengan tidak menggunakan nada dasar sama sekali. Sebagai contoh :
Komponis Schonbert dan Alban Berg. Komponis-komponis mereka itu disebut
Atonal.Yaitu tidak dipakai nada dasar dan disebut atonalitas.
Musik seperti itu kebanyakan
orang tidak dapat mengharukan. Musiknya memberi kesan seperti kita menghadapi
soal ilmu pasti, yang kita tinjau berulang-ulang untuk menangkap hasil yang
dimaksudkan. Mungkin kalau kita membiasakan diri mendengarkan musik demikian,
lama kelamaan kita juga menemukan logikanya.
Dewasa ini, belum banyak musikal
yang sudah dapat menikmati musik atonal seratus persen.Kebanyakan masih
menganggapnya sebagai suatu pernyataan yang berantakan, memusingkan. Tapi ini
pun akhirnya soal kebiasaan juga .Seperti halnya dengan musiknya Debussy.
Sekarang kalau kita mendengar musik Debussy , kita menganggapnya sebagai barang
biasa saja, hanya agak lain dari yang biasa kita dengar. Padahal pada permulaan
abad ke-20, waktu musik debussy memperkenalkan komposisinya kepada publik dengan
mempertunjukannya sendiri, publik mengkerutkan keningnya , mereka menganggap
sebagai musik seorang komponis yang tidak sehat otaknya.....